INCHEON, JUMAT — Tahun 2019 menjadi tahun kedua bagi ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dalam masa persaingan di level senior. Pelatih menyebut, tahun ini masih menjadi masa ujian bagi mereka untuk menerima tempaan dari pasangan-pasangan top dunia.
Rinov/Pitha pun menjalani masa ujian itu dengan beragam hasil meski ini tak menjadi indikator penilaian pelatih terhadap mereka. Menjelang debut mereka dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Basel, Swiss, Agustus, pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis, Richard Mainaky, mengatakan, dia tak memberikan target hasil akhir pada Rinov/Pitha. Pelatih masih dalam tahap memantau perkembangan kemampuan juara dunia yunior 2017 tersebut.
Setelah lebih banyak bersaing dalam turnamen level rendah, international challenge dan BWF Super 100 pada 2018, pada tahun ini mereka mengikuti turnamen Super 300 ke atas. Hasilnya beragam, tersingkir pada babak pertama hingga mencapai final Swiss Terbuka Super 300. Itu menjadi hasil terbaik sejak mereka intens berpasangan pada 2018.
Pekan ini, pada Korea Terbuka Super 500 yang selevel lebih tinggi dari Super 300, Rinov/Pitha menembus semifinal. Berkaca pada penampilan sebulan terakhir, semifinal melawan ganda peringkat ketiga dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Sabtu (28/9/2019), menjadi bagian dari perkembangan penampilan mereka. Rinov/Pitha menumbangkan juara bertahan He Jiting/Du Yue (China), 26-24, 22-24, 22-20, pada perempat final di Incheon Airport Skydome, Jumat.
”Alhamdulillah, senang rasanya bisa ke semifinal Super 500 pertama kali selama berpasangan dengan Rinov. Untuk prestasi, kami memang punya target tersendiri. Pencapaian ini juga untuk membuktikan kalau kami bisa,” kata Mentari, dikutip dari laman resmi PP PBSI.
Dalam sebulan terakhir sebelum tampil di Incheon, Rinov Pitha tersingkir pada babak kedua Kejuaraan Dunia, perempat final Taiwan Terbuka Super 300, dan babak kedua China Terbuka Super 1000.
”Semifinal pasti tidak mudah. Besok berusaha konsisten dan jangan sampai hilang fokus. Pada pertemuan terakhir kami kalah, tapi besok kami ingin memberikan yang terbaik,” lanjut Mentari, yang dikalahkan Puavaranukroh/Taerattanachai pada babak kedua Jerman Terbuka, Maret.
Good Day, It's Payday!
Diskon 30% langganan Kompas.id, buku reguler, board game, & kaus. Promo berlaku di official store Harian Kompas di marketplace*, 22-30 September
Rinov/Pitha menjadi ganda campuran Indonesia tersisa setelah senior mereka, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, ditaklukkan pasangan nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), 10-21, 18-21.
Mereka akan mendampingi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang juga lolos ke babak empat besar. Menang atas rekan sepelatnas, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, 22-20, 21-17, Fajar/Rian ditantang ganda China, Li Junhui/Liu Yuchen, pada perebutan tiket final.
Kemenangan atas ”Minions” menjadi yang kedua dalam lima pertemuan pada 2019. Sebelumnya, mereka memenangi ”perang saudara” pada perempat final Malaysia Terbuka, April.
”Alhamdulillah kami bersyukur bisa menang setelah kalah dalam dua pertemuan terakhir. Meski begitu, tadi di lapangan, kami enggak mau fokus mikir menang atau kalah. Belajar dari kekalahan di China Terbuka, saat kami kalah cepat pada start, kami bisa memperbaiki itu. Dari situ, kami lebih percaya diri,” tutur Fajar.
Sementara itu, kekalahan dialami pemain-pemain tunggal, Gregoria Mariska Tunjung, Jonatan Christie, dan Seshar Hiren Rhustavito.
"masa" - Google Berita
September 28, 2019 at 04:46AM
https://ift.tt/2mV6GF3
Rinov/Pitha Berkembang dalam Masa Tempaan – Bebas Akses - kompas.id
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rinov/Pitha Berkembang dalam Masa Tempaan – Bebas Akses - kompas.id"
Post a Comment