Dalam manga One Piece chapter 960, kenakalan masa muda Kozuki Oden dan Kin'emon tampak luar biasa.
Chapter 959 One Piece yang berjudul "Samurai" ditutup dengan kebulatan tekad Sembilan Sarung Pedang Merah (Akazaya Nine) untuk menjadi samurai sejati seperti almarhum tuan mereka, Kozuki Oden. Alur kemudian mundur pada kejadian 41 tahun lalu, ketika Oden masih muda dan berangasan.
Oden yang merasa Negeri Wano terlalu sempit untuknya, berkali-kali melakukan percobaan keluar dari perbatasan, tetapi gagal. Di Chapter 960, akan ditampilkan Negeri Wano yang demikian asri, dipenuhi tetumbuhan lebat, air mengalir demikian jernih. Wano yang "hidup" ini kontras dengan Wano era Shogun Orochi yang penuh polusi, limbah beracun, dan bagai negeri mati, tanpa kehidupan.
Di One Piece chapter terbaru, Kin'emon dan Denjiro, dua dari sembilan Akazaya Nine, ditampilkan dalam wujud yang sangat berbeda dengan wujud saat ini. Kin'emon adalah "anak punk", sedangkan Denjiro memakai kacamata hitam yang bisa mengingatkan kita pada Emishi Haruki (Get Backers).
Wujud Denjiro yang diperkenalkan sebagai anak yatim dari Ibukota Bunga, membuat pembaca manga One Piece menerka-nerka, apakah ia memang Kyoshiro, yang kini menjadi anak buah Shogun Orochi.
Dalam Chapter 960, Kin'emon kedapatan merampas anak babi hutan putih dari tiga pengunjung kedai teh O-Tsuru, yang kala itu masih dipanggil Tsurujo. Kin'emon hendak menyerahkan anak babi hutan itu kepada bos Kurokuma demi mendapatkan imbalan bounty. Belakangan, Kin'emon diberitahu Denjiro, bahwa anak babi hutan itu bisa saja merupakan bagian strategi Kurokuma untuk menghancurkan Keluarga Hyogoro.
Di sisi lain, kemunculan Hyogoro di Chapter 960 cukup mencengangkan, karena dia tampak demikian gagah sebagai Kesatria Ibukota. Ini kontras dengan penampilannya 41 tahun kemudian di Penjara Udon, yang terlihat cebol, tidak berotot, dan kurus-kering.
Namun, fokus utama cerita tetaplah Kozuki Oden, yang tindakannya aneh sekaligus luar biasa. Ia berkali-kali membuat kesal sang ayah, Shogun Kozuki Sukiyaki, tetapi demikian dicintai oleh kaum wanita. Bahkan, Oden sempat menciptakan harem di sebuah, dengan menculik perempuan, entah itu masih gadis atau sudah memiliki pasangan.
Salah satu adegan paling kontroversial di chapter ini adalah ketika Oden merebus oden dengan memakai api yang digunakan untuk kremasi sang kawan, Katsuzo. Di balik sikapnya yang kurang ajar ini, Oden kemudian mengucapkan kalimat melepaskan kepergian Katsuzo, ""Lain kali kita minum bersama, Katsuzo ... maka itu akan terjadi di alam berikutnya."
Ucapan Oden menunjukkan betapa ia ingin memberikan penghormatan istimewa untuk sang almarhum. Gaya-gaya "preman" seperti ini cukup dikenal dalam kisah-kisah tokoh "nakal" khas Jepang seperti Eikichi Onizuka dalam Great Teacher Onizuka (Tooru Fujisawa), Teppei Uesugi dalam Ore wa Teppei (Tetsuya Chiba), atau Kunimitsu Muto dalam Kunimitsu no Matsuri (Yuma Ando)
Namun, yang paling mengejutkan dalam Chapter 960 adalah, diambilnya anak babi hutan oleh Kin'emon berdampak serius. Ternyata, induk babi hutan, yang dilukiskan dalam naskah kuno berukuran sebesar gunung, datang menyerbu ibukota, mencari sang anak.
Kozuki Oden, yang sejak usia belia sudah menciptakan kekacauan, termasuk pada 14 tahun membelokkan sungai ke ibukota yang tengah dilanda kekeringan, dipastikan akan menjadi pahlawan Ibukota dengan mengalahkan sang induk babi hutan.
"masa" - Google Berita
October 25, 2019 at 05:35PM
https://ift.tt/2NcNlsk
One Piece 960: Masa Lalu Kozuki Oden & Kinemon di Negeri Wano - tirto.id
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B
Bagikan Berita Ini
0 Response to "One Piece 960: Masa Lalu Kozuki Oden & Kinemon di Negeri Wano - tirto.id"
Post a Comment