Dalam arahannya, Jokowi menekankan belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus berkontribusi terhadap pengembangan industri dalam negeri, termasuk usaha mikro kecil dan menengah.
"Menteri Bappenas (Suharso Monoarfa) ini didesain strategi mendesain industri UMKM di negara kita. Misalnya urusan pacul, cangkul, masa kita impor," keluh Jokowi.
"Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita, buat pacul tahun depan saya beli ini puluhan ribu. Cangkul, pacul, dibutuhkan masih impor. Apakah negara kita sebesar ini industrinya berkembang, bener pacul harus impor?," tanya Jokowi.
Jokowi mengaku jengkel dengan fakta yang ia dapatkan di lapangan. Padahal, rentetan impor yang terjadi selama ini telah membuat defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) membengkak.
"Enak banget itu negara yang di mana barang itu kita impor. Kita masih defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan. Impor yang seperti itu kita sambil tidur buat pacul," jelasnya.
"Impor enak banget. Karena harga murah, artinya yang mengimpor untung lebih gede tapi lapangan kerja jadi hilang," jelasnya.
Jokowi mengaku tidak senang dengan kondisi ini. Menurutnya, Indonesia sudah tidak bisa lagi melakukan rutinitas lama dengan terus-terusan mengimpor barang di tengah kondisi CAD yang memprihatinkan.
"Kita masih senang impor padahal neraca perdagangan kita defisit, CAD kita defisit, tapi kita hobi impor kebangetan banget. Uangnya pemerintah lagi. Kebangetan. Kalau itu masih diteruskan, kebangetan," tegasnya.
(miq/miq)"masa" - Google Berita
November 06, 2019 at 10:39AM
https://ift.tt/2NJyS7d
Jokowi: Urusan Pacul dan Cangkul Masa Kita Impor? - CNBC Indonesia
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi: Urusan Pacul dan Cangkul Masa Kita Impor? - CNBC Indonesia"
Post a Comment