Search

Konselor Sebut Lebih Baik Hidup at The Moment, Apa Itu? - Tribun Bali

TRIBUN-BALI.COM - Tidak hanya hidup di masa yang sedang dijalani sekarang saja, sebagian besar manusia pun hidup dengan bayang-bayang masa lalu dan memiliki keterikatan dengan masa depannya.

Hal tersebut adalah suatu kondisi yang sangat wajar, apalagi bagi mereka yang memang memiliki tekad dan ambisi yang kuat terhadap cita-citanya di masa yang akan datang.

Namun hal yang berbeda disampaikan oleh Tutut Handayani seorang konselor dari Matahari Consulting. Pihaknya menjelaskan yang terpenting adalah bagaimana seseorang bisa hidup at the moment.

Hidup at the moment adalah ketika seseorang menghargai apa yang sedang dilakukannya dan fokus dengan apa yang sedang dijalaninya.

Dapat Atasi Asam Urat, Inilah 5 Manfaat Biji Salak yang Tidak Banyak Diketahui

Kondisi Terkini Cucu Ketiga Jokowi, Gibran Sebut Selvi dan La Lembah Manah Besok Sudah Pulang

Karena ketika seseorang hanya fokus pada masa yang akan datang atau sesuatu yang belum tentu terjadi, maka aka nada ekspektasi yang terbentuk, dan bisa jadi akan merusak masa depan itu sendiri.

“Kita harus siap dengan segala sesuatunya. Apapun yang kita rencanakan bisa kita lakukan, tetapi yang paling penting adalah kita menyadari bahwa bukan tanggung jawab kita, bukan kekuatan kita untuk menentukan hasilnya,” jelas Tutut.

Tutut juga menegaskan bahwa hidup at the moment, bukanlah hidup tanpa tujuan atau masa depan. Ada perbedaan mendasar yang penting antara hidup at the moment dengan hidup pasrah atau ‘masa bodo’.

Dicampur Minyak Kelapa, Lelaki Ini Sembuhkan Penyakit Ayahnya dengan Ekstrak Daun Ganja

Bagaimana Definisi Bahagia Menurut Anda? Kenali Tiga Jenis Kebahagiaan Ini

Cara hidup at the moment yang dimaksudkan adalah ketika seseorang memiliki rencana hidup, kemudian menghidupi rencana tersebut dengan melakukan yang terbaik dengan apa yang sedang dijalaninya.

“Tapi kalau at the moment kita melakukan sesuatu, bedanya ada upaya di dalamnya, ada aksi. Yang paling gampang adalah ketika saya ada di sini ya pikiran saya ada di sini saat ini, saya enggak bisa mikir yang di rumah bagaimana, pekerjaan saya gimana ya,” sambung Tutut.

Kondisi seperti inilah yang kemudian berbuah pada perasaan atau cara hidup yang tidak bisa dinikmati oleh pribadi itu sendiri.

Sebelum Hadapi PSM Makassar, Coach Teco Beri Waktu Tim Istirahat Sejenak

Mengenakan Perhiasan hingga Salah Pilih Sabun, Ini 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Cuci Muka

Hidup di masa depan menimbulkan kegelihasan atau kecemasan tersendiri yang akan dirasakan setiap saat, karena takut ekspektasi yang sudah terbentuk tidak bisa terwujud dengan baik.

Sama halnya dengan masa lalu, hidup di masa lalu terkadang menimbulkan perasaan merasa bersalah, penyesalan, dan sebagainya.

“Itu kan sudah mengikat dalam situasi yang membuat kita tidak nyaman. Dan ketidaknyamanan bukanlah suatu bentuk kebahagiaan. Nah kebahagiaan itu adalah ketika kita nyaman dalam situasi dan kondisi apapun,” tutup Tutut.

Artikel ini telah tayang di Grid ID dengan judul "Hidup ‘At the Moment’ Lebih Baik daripada Terikat dengan Masa Depan?"

Let's block ads! (Why?)



"masa" - Google Berita
November 17, 2019 at 10:58AM
https://ift.tt/2rRHi5o

Konselor Sebut Lebih Baik Hidup at The Moment, Apa Itu? - Tribun Bali
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konselor Sebut Lebih Baik Hidup at The Moment, Apa Itu? - Tribun Bali"

Post a Comment

Powered by Blogger.