Search

Penutupan FSB 2020 dan Asa Membuat Perbedaan di Indonesia Masa Depan - Kompas.com - Edukasi Kompas.com

 

KOMPAS.com - Kemampuan anak Indonesia dalam inovasi penelitian dan prestasi seni merupakan bukti nyata generasi muda memiliki segudang talenta untuk membangun bangsa.

Jika direspon dengan baik, maka akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) gemilang dan unggul di masa mendatang.

Semangat melakukan inovasi penelitian dan meraih prestasi seni ini tergambar dalam penutupan Festival Sains dan Budaya (FSB) 2020 yang digelar Eduversal dan Sekolah Kharisma Bangsa pada 23 Februari 2020

Gelaran FSB yang tahun ini mengangkat tema “Bangun Generasi Gemilang” merupakan penggabungan kompetisi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) ke-12 dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) ke-6.

Baca juga: 11 PTN Penerima Dana Penelitian 2020 Tertinggi dari Kemenristek

Untuk tahun ini, dalam gelaran ISPO terdapat 134 projek sains yang lolos ke babak final menyisihkan 383 projek sains dari 741 siswa SMP-SMA/SMK dari 154 sekolah di 20 provinsi.

Sedangkan untuk OSEBI, terdapat ini terdapat 55 projek bersaing setelah berhasil menyisihkan 592 projek dari 997 siswa SD, SMP dan SMA/SMK di 142 sekolah dari 20 provinsi Indonesia

Inovasi berdampak pada masyarakat

"Kita telah menyaksikan tekad kesuksesan, ketekunan, kepercayaan diri, kesediaan untuk bekerja melampaui batas dari para siswa dalam semua presentasi peserta, kinerja, dan pameran,” kata Presiden ISPO, Prof. Riri Fitri Sari.

Sejumlah penelitian dikatakan lanjut Prof. Riri berupaya langsung menjawab permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

Para siswa di antaranya melakukan inovasi penelitian untuk mengatasi bahaya asap akibat kebakaran hutan, penggunaan rumput untuk meningkatkan hemoglobin, teknik baru mengawetkan daging, atau meneliti likuifaksi di Palu.

“Dan penelitian-penelitian yang hadir tahun ini menjawab semua itu. Inovasi mereka hari ini adalah pandangan mereka tentang dunia di masa depan. Dan para siswa dari Aceh sampai Papua ini sangat cerdas,” kata Riri.

Staf Ahli Kemenkumham, Min Usihen yang turut hadir dalam acara tersebut menekankan pentingnya memperkuat budaya penelitian meneliti di kalangan siswa.

"Pasalnya, tidak sedikit karya-karya penelitian atau inovasi siswa Indonesia yang berkualitas dan mampu disejajarkan dengan riset dari anak-anak luar negeri. Pendampingan dan pembinaan harus terus dilakukan secara berkesinambungan," ujar Usehin.

Ia menambahkan, "dengan demikian, inovasi tersebut dapat dikembangkan menjadi produk yang memiliki manfaat bagi bangsa dan masyarakat banyak. Membangun SDM unggul diyakini menjadi kunci mewujudkan Indonesia maju, agar dapat menghadapi tantangan global yang semakin dinamis."

Membuat perbedaan Indonesia di masa depan

Penutupan Festival Sains dan Budaya 2020 yang digelar Eduversal dan Sekolah Kharisma Bangsa pada 23 Februari 2020. Gelaran FSB yang tahun ini mengangkat tema ?Bangun Generasi Gemilang? merupakan penggabungan kompetisi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) ke-12 dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) ke-6.DOK. FSB 2020 Penutupan Festival Sains dan Budaya 2020 yang digelar Eduversal dan Sekolah Kharisma Bangsa pada 23 Februari 2020. Gelaran FSB yang tahun ini mengangkat tema ?Bangun Generasi Gemilang? merupakan penggabungan kompetisi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) ke-12 dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) ke-6.

Prof. Riri juga berharap para siswa juga menikmati kesempatan untuk berjejaring dan belajar bagaimana memperkaya otak kiri dan kanan mereka dengan menyaksikan keindahan seni dan budaya.

“Saya harap para peserta juga menikmati kesempatan berjejaring dan belajar bagaimana memperkaya otak kiri dan kanan dengan menyaksikan keindahan seni dan budaya. Lagu indah, alasan filosofis di balik puisi, koreografi tarian menakjubkan, adalah hal-hal yang kita rayakan di sini di olimpiade seni dan budaya,” ujarnya.

Menurut Prof. Riri dengan kekayaan inovasi dan keunggulan sumber daya manusia seperti sekarang, membuat wajar jika Indonesia telah masuk dalam jajaran negara maju.

“Dalam FSB 2020 ini saya dapat mengatakan bahwa kekuatan masyarakat kita dan tindakan kolektif adalah hal-hal yang akan membuat negara ini menjadi bangsa yang hebat,” tegasnya.

Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang hadir dalam acara menitipkan pesan agar para siswa dalam FSB ini menjadi bagian dari orang-orang yang bermanfaat untuk negara, bukan justru merusak negara.

Pada akhir acara Prof. Riri berharap agar para peserta FSB 2020 dapat menularkan semangat yang sama saat mereka kembali ke daerah masing-masing.

“Semangat ini harus ditularkan kepada yang lain. Bangsa ini mampu berdiri di kaki sendiri jika para generasi muda inovatif dan menjadi pelopor teknologi. Setiap pemenang akan membuat perbedaan di Indonesia di masa depan, sebagai negara maju,” tutupnya.

Para jawara FSB 2020

Penutupan Festival Sains dan Budaya 2020 yang digelar Eduversal dan Sekolah Kharisma Bangsa pada 23 Februari 2020. Gelaran FSB yang tahun ini mengangkat tema ?Bangun Generasi Gemilang? merupakan penggabungan kompetisi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) ke-12 dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) ke-6.DOK. FSB 2020 Penutupan Festival Sains dan Budaya 2020 yang digelar Eduversal dan Sekolah Kharisma Bangsa pada 23 Februari 2020. Gelaran FSB yang tahun ini mengangkat tema ?Bangun Generasi Gemilang? merupakan penggabungan kompetisi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) ke-12 dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) ke-6.

Peraih Emas OSEBI 2020

  1. Menulis Puisi: Muhammad Felix Fulvia (SD Islam Raudhatul Jannah)
  2. Menulis Cerpen: Arimby Dwi Septyo (SMP Islam Raudhatul Jannah)
  3. Menulis Esai: Muhammad Ilham Diko (SMA PGRI 1 Pati)
  4. Tari Kreasi Nusantara SD-SMP: Tari Ahmad Dahlan (SMPN 1 Bantul)
  5. Tari Kreasi Nusantara SMA: Tari Prawiro Utomo (SMAN 1 Semarang)
  6. Penampilan Puisi SMP: Alya Ghefira Nur Athifah (SMP IT Iqra Bengkulu)
  7. Penampilan Puisi SMA: Dheawita Purnomo Putri (SMAN 1 Bumiayu)
  8. Menyanyi Solo 6-13 tahun: Alfina Atalya Nayla (SMPN 3 Godean)
  9. Menyanyi Ssolo 14-18 tahun: Anastasia Desti Putri Ivanka (SMP Mardi Rahayu)

Peraih Emas ISPO 2020

  1. Bidang Teknologi: Aisyah Rifa Fadhilah dan Siti Halimah Indrani Anwar (SMA Kharisma Bangsa).
  2. Bidang Biologi: Indra Faizatun Nisa dan Novilla Dwi Candra (MAN 1 Kudus).
  3. Bidang Komputer: Abiyyu Ramadhan Sande dan Chintya Aprilia (SMAN 7 Sarolangun)
  4. Bidang Fisika: Anindya Hapsari Laksmita dan Danikha Nabil Zelina (SMA Semesta)
  5. Bidang Kimia: Novea Indratmo dan Juan Galeno Pantos (SMA Santa Laurensia)
  6. Lingkungan: Jennifer Fukuhara (Cita Hati Christian School West Campus)

Rencananya, juara ISPO 2020 akan berlaga di kompetisi internasional di antaranya, Vilnius International Project Olympiad (VILIPO) di Lithuania, ajang Genius di New York atau kompetisi Infomatrix di Rumania.

Let's block ads! (Why?)



"masa" - Google Berita
February 27, 2020 at 08:15PM
https://ift.tt/2vnd8ZN

Penutupan FSB 2020 dan Asa Membuat Perbedaan di Indonesia Masa Depan - Kompas.com - Edukasi Kompas.com
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penutupan FSB 2020 dan Asa Membuat Perbedaan di Indonesia Masa Depan - Kompas.com - Edukasi Kompas.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.