Search

Masa Depan Migas Aceh di Lepas Pantai - Serambi Indonesia

LHOKSEUMAWE – Masa depan migas Aceh dalam dua tahun ke depan akan ditentukan di offshore (lepas pantai). Karena, saat ini banyak perusahaan dari dalam serta luar negeri yang sedang dan akan melakukan eksplorasi migas di Laut Andaman atau Selat Malaka.

Demikian antara lain disampaikan Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Avicenia Darwis saat mengisi Kuliah Umum seusai grand opening Migas Center di Kampus Bukit Indah Universitas Malikussaleh (Unimal), Selasa (21/1). Avicenia didampingi Rektor Unimal, Dr Herman Fithra.

“Usaha untuk menjadikan Lhokseumawe kembali sebagai kota petro dolar sangat mungkin,” ujar Kepala Perwakilan SKK Sumbagut menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam kuliah umum. Investasi untuk menemukan migas di suatu tempat membutuhkan biaya yang sangat besar dari ratusan miliar sampai triliunan.

“Tapi, sekarang kita lihat ada Mobadala Petroleum dari Emirat Arab, Premier Oil Inggris, ada Repsol dari Spanyol, kemudian Pertamina dan Medco. Sekarang (perusahaan tersebut) ada di sini, di sekitaran Lhokseumawe, ada yang seismic, ada yang minta izin, ada sudah survei, dan ada juga yang akan ngebor (pengoboran),” ujar Avicenia.

Diperkirakan penentuan hasilnya tidak akan lama lagi. Kalau positif atau ada hasil, Lhokseumawe akan kembali menjadi kota petro dolar. Jadi perusahaan di sini seperti Pupuk Iskandar Muda (PIM) bisa membeli gas dengan harga murah, dan perekonomian masyarakat akan bangkit. “Dua tahun ke depan, penentuan masa depan migas Aceh ada di offshore baik di Andaman atau Selat Malaka,” ujar Avicenia.

Karena itu, Kepala Perwakilan SKK Migas berharap peserta kuliah umum bila melewati kilang peninggalan ExxonMobil untuk berhenti sekitar dua menit untuk berdoa. “Ya Allah, hidupkan kilang ini lagi,” ujarnya. Dan yang paling penting lagi, tambah Avicenia, saat minyak itu ada, generasi saat ini sudah mengetahui industri migas.

Dalam kesempatan itu, Avicenia menegur Medco, karena ia mendapat informasi kalau perusahaan tersebut kurang membuka diri untuk mahasiswa yang ada di Aceh agar bisa magang, dan serta praktik. Karena itu, pihaknya ke depan berharap hal itu tidak terjadi lagi.

Rektor Unimal, Dr Herman Fithra menyebutkan, peresmian migas center ini sebagai tanda mulai beroperasi. Sehingga ke depan akan menjadi pendampingi kegiatan industri migas di Aceh. “Lembaga ini berada di bawah LPPM, fokusnya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,  mahasiswa, dan pelajar tentang industri migas,” katanya.

Karena, menurut Herman, tak semua orang paham dengan industri migas. “Pendirian Migas Center ini diinisiasi dari BPMA sebagai anak kandung SKK Migas, dan pendanaan dari empat pertamina,” ujarnya.

Dalam hal ini Unimal menyediakan gedung, sementara infrakstrukturnya dari pertamina. Selain itu, pertamina juga membantu Unimal untuk mengadakan pelatihan kepada mahasiswa yang nantinya mereka menjadi pelopor.(jaf)

Let's block ads! (Why?)



"masa" - Google Berita
January 22, 2020 at 04:30PM
https://ift.tt/2RGXEH8

Masa Depan Migas Aceh di Lepas Pantai - Serambi Indonesia
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masa Depan Migas Aceh di Lepas Pantai - Serambi Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.