Quieque Setien pernah berjanji untuk mengembalikan gaya penguasaan bola dan menyerang Barcelona dan dia baru saja menghadirkan bukti di Camp Nou. Blaugrana sekarang dalam perjalanan mengembalikan identitas.
Barca mengalahkan Granada 1-0 melalui sebuah performa yang melambangkan filosofi klub. Mereka mendominasi bola, berani berduel dengan lawan lalu menemukan celah untuk menjungkalkan melalui...
Apa lagi kalau bukan sentuhan Lionel Messi.
Jangan bodoh untuk meyakini Barca sudah kembali sepenuhnya. Ini adalah pekerjaan dalam proses, dalam waktu yang lama mereka gagal menciptakan peluang di tengah-tengah kebisingan Camp Nou; perubahan yang terjadi mungkin sedikit berdampak pada kepiawaian mereka ketika menguasai bola.
Tetapi perbedaan dari era Ernesto Valverde memang terlihat, bahkan sejak menit pertama.
Setien yang memang terjun langsung di sesi latihan, mengawasi para pemain mulai dari pemanasan - tidak seperti Valverde atau Luis Enrique - dan dia lebih menekankan pada pergerakan pemain ketimbang bola.
Line-up yang diturunkannya memang tidak terlalu mengejutkan. Frenkie de Jong terkena sanksi, Arthur masih belum siap jadi starter dan Luis Suarez cedera. Dia memilih memainkan Ivan Rakitic dan Arturo Vidal di lini tengah sementara Ansu Fati di sektor serangan.
Valverde menyimpan Ansu di sektor sayap dan memberikan informasi-informasi menjanjikan tentang remaja sensasional ini.
Barcelona tampil dengan formasi 4-3-3 tanpa bola yang langsung berubah menjadi 3-3-4 ketika menguasai bola, Jordi Alba naik ke atas di sayap kiri untuk membantu serangan, sementara di kanan Sergi Roberto tetap di belakang berganti peran menjadi bek tengah.
Sebagai yang dijanjikan oleh Setien, para pemainnya tidak henti meminta bola, mereka mencatat 82 persen penguasaan bola di abak pertama dengan percobaan 508 umpan.
Tetapi mereka gagal mencetak gol, pada kenyataannya, meski ada perubahan taktikal, untuk beberapa saat perasaan mereka yang menyaksikan pertandingan ini tetap sama. Mereka melihat Barca yang jauh dari kata kejam, mereka tetap menaruh harapan pada sentuhan magis Messi saja.
Messi sendiri seperti biasanya tampil gemilang meski beberapa kali dihentikan paksa oleh para pemain Granada. Salah satu misi tim tamu adalah menghentikan pergerakan Messi.
Dengan Messi yang terus memperlihatkan aksi menawan, pasukan Barca mulai mengukuhkan diri di babak kedua, tetapi mereka nyaris dibungkam oleh tembakan mendatar Yan Eteki yang mengenai tiang gawang.
Kemudian German Sanchez menerima kartu kuning kedua karena melanggar Messi hingga menguntungkan Barcelona.
Sang pemain bertahan diusir pada menit 69 dan Barcelona memecah kebuntuan di menit 76 melalui Messi yang menuntaskan sebuah pergerakan tim cantik.
Itulah gaya sepakbola yang dijanjikan oleh Setien dan terasa begitu manis. Riqui Puig merekbut bola untuk memulai serangan lalu kombinasi Antoine Griezman, Messi dan Arturo Vidal memberi ruang bagi sang superstar Argentina.
Dengan sepuluh pemain, tidak ada jalan untuk bangkit bagi Granada. Setien mengamankan kemenangan di laga debut dan membawa Barcelona kembali ke puncak klasemen LaLiga berkat keunggulan selisih gol dari Real Madrid yang menghajar Sevilla.
Dengan Ansu yang menjadi starter, lalu Puig dan Carles Perez mencicipi lapangan dari bench, Setien juga melirik bakat-bakat yang dilahirkan La Masia. Sikap ini tentunya akan disambut gembira oleh para loyalis tradisional Azulgrana.
Tim raksasa Catalan ini sekarang punya struktur yang jelas, tujuan dan tentunya harapan. Perubahan baru berjalan sepekan namun fans boleh berharap banyak.
Satu gol indah jadi tanda kuat masa depan yang lebih cerah.
"masa" - Google Berita
January 20, 2020 at 07:54PM
https://ift.tt/38trZj5
Quique Setien & Lionel Messi, Barcelona Tatap Masa Depan Cerah - Goal.com
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Quique Setien & Lionel Messi, Barcelona Tatap Masa Depan Cerah - Goal.com"
Post a Comment