Search

BIN: Masa Puncak Virus Corona di Indonesia Diprediksi 60-80 Hari - detikNews

Jakarta -

Pemerintah membuat permodelan penyebaran virus Corona. Puncak penyebaran virus itu pun diperkirakan terjadi 60-80 hari sejak infeksi pertama diumumkan.

Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Afini Boer dalam diskusi 'Bersatu Melawan Corona' di Little League, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/3/2020), awalnya mencontohkan permodelan penyebaran Corona yang dibuat China dan Inggris.

"Di China tadi masa puncaknya 60 hari. Sementara kalau di Inggris mereka membuat permodelan ini mereka memperkirakan 130 hari masa puncak tadi. Kalau di Inggris ini permodelannya beda lagi, ada faktor-faktor asimtomatik. Orang-orang yang mempunyai gejala dihitung sehingga masa puncaknya itu 130 hari," ujar Afini.

Afini mengatakan Indonesia juga telah membuat permodelan serupa berdasarkan data penyebaran virus Corona yang sudah ada. Berdasarkan permodelan itu, diperkirakan puncak infeksi virus Corona akan terjadi 60 hingga 80 hari sejak kasus pertama diumumkan.

"Di Indonesia sebetulnya bekerja sama dengan beberapa pihak, itu sama juga membuat permodelan dari data yang sudah ada. Dari permodelan yang ada, kita memperkirakan bahwa masa puncak di Indonesia itu akan berlaku 60 hari sampai 80 hari sejak infeksi pertama itu diumumkan tanggal 2 Maret," kata Afini.

"Jadi kalau kita hitung-hitung, masa puncak itu mungkin jatuhnya di bulan Mei, berdasarkan permodelan ini. Bulan puasa, bulan puasa," imbuhnya.

Selain itu, Afini mengungkapkan ada sejumlah tantangan yang dihadapi terkait penyebaran virus Corona ini. Di antaranya adalah orang tanpa gejala (asimtomatik) yang sudah terinfeksi bisa berpotensi menularkan virus, juga fenomena super spreader seperti yang terjadi di Korea Selatan dan Italia.

"Kemudian ada suatu gejala lagi kita lihat, super spreader. Jadi satu orang itu bisa menularkan pada banyak orang. Ini terjadi di Korea Selatan, di satu gereja seorang wanita menyebarkan kepada banyak sekali orang. Kalau tadi penyebaran itu hanya bersifat klaster-klaster kecil, satu menginfeksi ribuan orang lainnya, ini ternyata bisa super spreader," jelas Afini.

Menurut Afini, ada juga fenomena community infection yang perlu diwaspadai. Pasalnya, tidak diketahui sumber penyebaran awal dari community infection ini.

"Ada yang disebut community infection, sustained human to human transmission. Jadi sudah tidak tahu lagi sebetulnya dari mana sumber infeksi itu. Jadi si A sudah menularkan ke si B dan dia tidak tahu lagi dari mana sumber asalnya, sehingga akhirnya terjadi infeksi di tengah masyarakat itu," tutur Afini.

"Walaupun sebetulnya orang yang terinfeksi ini merasa 'saya tidak pernah kontak dengan orang yang terinfeksi sebelumnya'. Sehingga sudah tidak jelas siapa sumber awalnya infeksi yang terjadi di komunitas itu," lanjut dia.

Tak hanya itu, Afini mengatakan ruang-ruang publik seperti bandara, fasilitas kesehatan, transportasi publik, hingga sekolah juga perlu diwaspadai sebagai lokasi penyebaran virus Corona. Afini menyoroti kemungkinan infeksi di transportasi publik.

Berita Gembira! 2 Pasien RSPI Sembuh dari Corona:

Let's block ads! (Why?)



"masa" - Google Berita
March 13, 2020 at 12:06PM
https://ift.tt/2Q9766o

BIN: Masa Puncak Virus Corona di Indonesia Diprediksi 60-80 Hari - detikNews
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B

Bagikan Berita Ini

0 Response to "BIN: Masa Puncak Virus Corona di Indonesia Diprediksi 60-80 Hari - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.