KOMPAS.com - Chelsea di bawah kepelatihan Frank Lampard masih mencari jati diri.
Sebuah tim yang dipimpin pelatih minim jam terbang, bermaterikan beberapa pemain muda akademi, dipadukan pilar-pilar senior, adalah wujud Chelsea pada musim ini.
Nama-nama pemain muda seperti Tammy Abraham, Mason Mount, hingga Fikayo Tomori, bersinar terang dan mampu menjadi tulang punggung tim.
Ini merupakan hal baru bagi Chelsea sejak Roman Abramovich mengakuisisi klub pada 2003.
Baca juga: Frank Lampard: Billy Gilmour Mirip Paul Scholes
Sejak diakuisi pengusaha asal Rusia tersebut, Chelsea dikenal sebagai tim yang rajin mendatangkan pelatih dan pemain top, serta selalu "lapar" gelar setiap musimnya.
Namun, pada musim ini, hal itu terasa berbeda. Di bawah kepelatihan Lampard, Chelsea sekarang adalah tim yang sedang "membangun kembali".
Hal ini tentu berdampak pada performa tim. Di Liga Inggris, performa Chelsea masih angin-anginan, meski The Blues saat ini masih menduduki empat besar.
Di pentas Liga Champions, Chelsea butuh menang setidaknya empat gol di markas Bayern Muenchen untuk lolos ke babak perempat final.
Di Carabao Cup, Chelsea disingkirkan sang rival Manchester United.
Praktis, hanya Piala FA yang menjadi satu-satunya harapan Chelsea musim ini.
"masa" - Google Berita
April 24, 2020 at 05:03PM
https://ift.tt/3cIfwdv
Masa Depan Lampard di Chelsea dan soal Mendatangkan Coutinho - Kompas.com - KOMPAS.com
"masa" - Google Berita
https://ift.tt/2lkx22B
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masa Depan Lampard di Chelsea dan soal Mendatangkan Coutinho - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment